Selasa, 21 Juli 2020

Review A-Sh*t Torture Epos Heroik Mahasiswa Arsitektur



Penulis : Dwika Rizky

PT ELEX MEDIA KOMPUTINDO

Tahun Terbit : -

Tebal Buku : 224 halaman

No ISBN : 978-602-04-8536-2

Buku yang saya beli ketika saya sudah memasuki kuliah dan memasuki pada semester akhir. Padahal buku ini berisi soal senang atau sedihnya sebagai mahasiswa arsitektur selama masa perkulihan. Sebagai disclaimer saya bukan mahasiswa arsitektur melainkan mahasiswa desain interior di salah satu kampus di Surakarta yang hingga sekarang masih mencintai kampusnya, selapas dari itu jurusan saya dengan arsitektur hampir memiliki kemiripan makanya hal ini akan sangat luwes untuk saya bahas. Makin aneh kenapa bisa tertarik membeli buku ini, saya pun kurang paham tapi menurut saya tidak ada yang sia-sia ketika membeli sebuah buku, karena hal ini memberikan pandangan lain yang mungkin dari sudut pandang saya pribadi tidak pernah terpikirkan walaupun kita sedang membahas atau mengkaji sesuatu hal dalam koridor yang sama.

Buku yang menurut saya sangat asik dan ringan untuk dibaca khususnya para pelajar SMA/SMK yang ingin melanjutkan perkulihan di jurusan arsitektur. Cover buku yang sangat menarik dengan desain cutting mat yang biasa anak arsi atau desain gunakan untuk mengerjakan tugas atau membuat model maket berwarna hijau (pada umumnya namun) pada cover dibuat hitam dan aksen kuning sebagai outline menjadikan visualisasi yang menarik dengan bahasa yang super asik. Buku yang ditulis oleh Rizki Dwika.

Perjalanan memasuki jurusan ini mungkin sedikit ribet karena mengingat kita harus menjalani serangkaian tes yang tidak biasa. Penambahan tes gambar terkadang membuat calon mahasiswa jadi kurang pede karena kadang saling membandingkan satu sama lain. Hal itu bakal berasa juga ketika sudah memasuki perkulihan. Gambar dikit terus temen liat langsung berasa jadi seniman yang menghasilkan karya masterpiece "wih keren banget gambar lo cang!" yang mana respon kita malah menjadi berbalik "gambar lo juga lebih bagus lol" lol nama asli lola. Hal seperti ini sebagai bentuk formalitas saja dikalangan kami hingga waktu yang belum dapat ditentukan.

Wih anak arsi pasti lo jago gambar ya?

Lo kalo kuliah belajarnya cuma gambar-gambar doang ya, enak bener!

Desainin rumah gue dong, desain gratis kan?

Gue pengen punya rumah gaya minimalis

Pasti kalian akan sering mendengar atau bahkan menerima kalimat itu ntah akan di terima dari teman kalian atau klien planet mars. Persepsi yang terbentuk dimasyarakat sebagai mereka sedikit paham tentang jurusan ini, di jurusan saya pun sama kalimat itu selalu terlontar. Buku ini menjelaskan  bagaimana pandangan orang mengenai arsitektur dikalangan awam, bagaiamana nantinya kita dikenalkan oleh tugas-tugas pada masa perkulihan, dan memberikan informasi selepas jenjang perkulihan soal dunia profesional.

Yang membuat saya tertarik untuk membacanya hingga selesai juga karena apa yang ditulis hampir sama seperti masa-masa perkulihan yang saya alami jadi semakin asik untuk dibaca. Mungkin akan seperti saya mengobrol dengan seseorang didepan saya yang saling bertukar cerita. Dan tidak hanya menuliskan pengalaman ketika memasuki arsitektur saja, namun memberikan informasi terkait sejarah arsitektur dan arsitek dengan bangunan-bangunan yang terkenal. 

Dari informasi yang saya dapatkan dari buku ini salah satunya adalah kesalahpahaman mengenai gaya minimalis yang diterjemahkan oleh kebanyakan orang terkadang kesalahpahaman ini juga dilakukan oleh desainer/arsitek itu sendiri. Yang mana mereka berpikir bahwa minimalis adalah suatu gaya dalam arsitektur, padahal kenyataanya berbeda karena minimalis bukan merupakan gaya pada arsitektur melainkan paham atau pola pikir masyarakat modern yang sudah bosan akan ukiran yang menurut mereka kurang fungsional, hal ini bisa dihubungkan dengan filsafat zen dan seni arsitektur tradisional Jepang. Sehingga mereka beralih ke sesuatu yang lebih sederhana dan fungsional. Ludwig Mies van der Rohe dengan kalimat yang terkenalnya berbunyi "Less is More"

Mungkin itu hal-hal kecil yang membuat saya semakin menarik untuk membaca buku ini, karena tidak memungkinkan untuk saya menyebutkan semuanya. Jadi saran dari saya, langsung saja membacanya tertutama untuk para calon mahasiswa atau mahasiswi arsitektur yang mungkin ini sebagai panggilan jiwa, mempertahankan dinasty, mungkin terjebak pada pilihan kedua, atau mungkin karena kalian terlalu banyak main The Sims. Sebelum ditutup mungkin saya akan mengutip sedikit kalimat dari penulis yang mungkin jawaban dari kalimat ini akan kamu temui pada buku ini atau mungkin akan kamu rasakan sendiri.

"Mahasiswa Arsitektur tidak akan mimpi buruk."





Tidak ada komentar:

emerge © , All Rights Reserved. BLOG DESIGN BY Sadaf F K.