Senin, 25 Mei 2020

Review Buku Chairul Tanjung Si Anak Singkong

Chairul Tanjung Si Anak Singkong

Penyusun : Tjahja Gunawan Diredja

PT Kompas Media Nusantara
Tahun Terbit : Cetakan ke-19 (Juni 2012-November 2012)
Tebal Buku : 384 halaman
No ISBN : 978-979-709-650-2



Tidak terbesit dipikran saya untuk membaca buku beliau, berawal dari sebuah kebosanan pada saat melasanakan PSBB (pembatasan sosial berskala besar) kemudian iseng membongkar lemari buku dan secara tidak langsung mengambil salah satu buku. Salah satu yang menarik berjudul Chairul Tanjung Si Anak Singkong. Sebelumnya saya belum pernah untuk membaca buku Autobiografi. Namun, setelah saya membaca buku ini hingga selesai yang awalnya saya cuma sekadar tahu nama beliau saja menjadi lebih mengetahui siapa sosok seorang Chairul Tanjung tersebut. Tidak terlepas dari apa yang saya ketahui, namun juga saya dapat mengambil intisari dari segala pengalaman ataupun perjalnan hidup yang tertuang didalam buku ini.

Mungkin akan terbesit dipikiran sebelum membaca buku ini, pikiran kita beranggapan bahwa beliau anak penjual singkong atau beliau berjualan singkong. Ternyata itu salah satu bentuk kiasan bahwa beliau seorang anak yang dilahirkan bukan dari keluarga yang berada yang kemudian menjadi sesosok orang yang hebat di negri ini.

Lahir pada 16 Juni 1962 di Jakarta. Anak seorang ayah idealis, prisnsip politiknya bersebrangan dengan pemerintah kala itu, bisnis yang beliau miliki di usaha percetakan, koran, transportasi, dan lain-lain menjadi gulung tikar. Dengan hidup berpindah-pindah dan tinggal di lingkungan kumuh di sudut Jakarta. Sosok seorang CT dibeesarkan di lingkungan tersebut, masa kecil penuh keceriaan dilalui seperti anak pinggiran kota umumnya dengan membuat pisau dari paku yang digilaskan ke roda kereta api yang sedang berjalan di rel.

Masa-masa tersebut sungguh menyenangkan bagi anak diusianya, tumbuh menjadi anak remaja pada umumnya. Ayahnya dengan segala usaha untuk memasukan disekolah terbaik menurutnya memupuk menjadi anak yang berbeda dari kebanyak anak-anak lainya. Belajar memiliki jiwa entrepreneur berawal dari masa sekolah dasar hingga kuliah. pada waktu menginjak di masa SMP beliau membantu mengatur bis Study Tour yang akan membawa teman-temanya namun disisi lain ternyata beliau tidak ikut dikarenakan tidak memliki biaya yang cukup untuk ikut berasama teman-temannya. Dengan menutupi perasaannya itu dari temannya dengan berat hati beliau hanya sebagai kordinator bus saja.

Lulus di SMP Valith, kemudian beliau masuk di SMA Boedoet yang hingga kini menjadi salah satu sekolah favorit dimana di sekolah ini beliau mulai mencoba hal-hal baru dengan mengikuti salah satu kegitan sekolah yaitu teater yang ternyata hal tersebut banyak berdampak dikehidupanya. Hingga beliau akhirnya lulus dan memutuskan untuk berkuliah di jurusan kedoteran gigi di Universitas Indonesia.

Namun ada hal yang sebelumnya tidak terpikirkan oleh beliau jika biaya untuk mendaftar berasal dari penjualan selendang kesayangan ibunya. Setelah ibunya berbicara secara langsung kepada Chairul kemudian mengetahui kebenaran tersebut solah menjadi beban dan langsung berpikiran bahwa “saya harus mencoba untuk membiayai hidup sendiri”.

Pada tingakat I masa perkuliahan dia melihat peluang bisnis pertamanya dengan cara membuka bisnis foto coppy yang di dapat dari kenalan temannya semasa SMA yang dimana harga disekitar kampus dengan harga jual perlembar agak berbeda. Sempat menempati ruang dibawah tangga kampusnya untuk berjualan, CT semakin hari semakin dikenal di masa perkuliahnnya baik mahasiswa maupun dosen yang selalu mempercayakan kepada beliau dengan harga yang murah tersebut.

Setelah sudah banyak mendapatkan keuntungan, beliau belum puas dan ternyata kejelihannya untuk terpikir akan membuka usaha lainnya didapatkan dari salah satu teman di bangku perkuliannya, yang mana ada mata kuliah yang menganjurkan mahasiswanya untuk membeli perlengkapan praktikum. Berjualan perlengkapan alat kedokteran gigi yang berawal dari pesanan tugas dari praktikum kemudaian bisa membuka toko sendiri.

Setelah lulus di kedokteran gigi pada tahun 1983 perjalanan karir baru dimulai, yang dipikirkan terkait bisnis formal jauh dari perkiraan pada masa beliau menjalankan bisnisnya diperkuliahan. Banyak faktor dan tantangan yang menghalanginya. Dimulai dengan bisnis sepatu yang didirikan bersama rekan bisnis Micael Chiam yang kemudian menjadi bisnis sandal, kepemilikan Bank mega bersamaan dengan kehamilan istri pertamanya, turut andil dalam hal kemanusiaan dengan membentuk We Care Indonesia, membangun Bandung Super Mall, Bank Tugu Pratama yang kini menjadi Bank syariah Mega Indonesia (BSMI), alih pemilik Carrefour Indonesia dan masih banyak lagi yang berhasil beliau raih. Semua itu ada dibawah Parra Group yang kini menjadi CT Corp yang mana pemilik dari itu semua orang Indonesia “Chairul Tanjung”

Ada hal yang menarik yang saya dapatkan di buku ini bahwa, dari semua bisnis yang dijalankan prinsip yang selalu beliau pegang adalah bekerja keras, ikhlas, dan jujur dalam setiap dikesempatan beliau terima dan amanahkan.

Ada hal yang menarik terkait kemiskinan di pikiran beliau bahwa kemiskinan merupakan Man Made, karena struktur ekonomi, politik, dan sosial kita yang mana memproduksi sekelompok kecil orang orang kaya dan sebagian besar miskin. Struktur seperti ini memperlihatkan yang kaya semakin kaya yang miskin akan semakin miskin. Maka solusi yang diberikan beliau “penguasaan aset”, pengertian aset disini bukan berarti uang ataupun tanah. Melainkan aset ekonomi menyangkut akses informasi pasar, pembiayaan, tektnologi, dan pengambilan keputusan.

Idenya dengan membuat orang diberi kesempatan yang sama, jangan orang kaya dan pintar saja saja yang diberikan akses. Hal ini yang membuat saya kagum, dengan mindest yang diterapkan disemua bisnis yang dijalankan. Saya pribadi menjadi memiliki dorongan jika suatu saat diberikan kemampuan untuk membantu teman ataupun orang lain yang ada dibawah kita maka dengan ringan hati harus memberikan kesempatan bagi mereka untuk menjadi apa yang mereka harapkan untuk kehidupan yang lebih baik.

Mungkin apa yang saya tulis ini sekadar berberapa potongan dari cerita-cerita yang tertuang dibuku tersebut, bagi saya buku ini menarik untuk dibaca karena mengandung banyak pelajaran yang mungkin dapat menjadi dorongan, solusi, dan semangat dalam menjalani kehidupan kedepan. Buku ini tidak hanya menceritakan bisnis saja, namun kehidupan beliau, keluarga, kemanusiaan dan lain-lain.

Tidak ada komentar:

emerge © , All Rights Reserved. BLOG DESIGN BY Sadaf F K.